Rabu, 22 Oktober 2014

Ikuti Kejuaraan Dunia, UKM Taekwondo Raih Dua Medali

DUA mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Taekwondo UMM , Maftuh Anwar dan Rido Okta, masing-masing berhasil meraih bronze medal dalam kejuaraan dunia taekwondo, Jogjakarta Cup The 4th Eagle Spirit Taekwondo Academy (ESTA), yang berlangsung di Universitas Islam Negeri (UIN) Yogyakarta awal bulan ini, 8-9 Oktober 2014.
      Menurut kepala bagian minat bakat Biro Kemahasiswaan UMM Harry Wijaya, kegiatan yang digelar atas kerjasama ESTA dan World Taekwondo Championship tersebut diikuti sekitar 353 atlet taekwondo dari berbagai negara. “Peserta asing terbanyak berasal dari Malaysia dan Australia. Ada pula yang berasal dari Singapura, Korea Selatan, Thailand, Hongkong, Belanda, dan Myanmar,” kata Harry saat diwawancarai di ruang kerjanya, Selasa (21/10).
      Harry menambahkan, UKM Taekwondo UMM memang sering menuai sukses, khususnya dalam satu tahun terkahir. Di awal tahun ini, tepatnya pada Februari 2014, UKM ini juga meraih sukses dalam kejuaran nasional (kejurnas) Jakarta Taekwondo Festival yang diadakan oleh Asean Taekwondo Federation (ATF).
      Pada kejurnas itu, kata Harry, dari sembilan atlet UMM yang didelegasikan, empat di antaranya meraih emas, sementara lima lainnya berbagi perak dan perunggu. “Alhamdulillah, saat itu dari semua yang kita kirim dapat medali,” ungkapnya bangga.
      Lebih dari itu, saat berlangsungnya ESTA awal bukan ini, Taekwondo UMM juga harus mengirimkan wakilnya pada kejuaraan daerah Tekwondo yang digelar di Surabaya. “Karena waktunya bersamaan, jadi tidak semaksimal saat kerjurnas di Jakarta. Untungnya, kami masih bisa meraih lima perak dan dua perunggu,” ujar Rido Okta, salah satu peraih medali pada kompetisi ESTA di Yogjakarta.
      Saat ditanya soal meningkatnya prestasi Taekwondo UMM setahun terakhir, Rido mengaku hal itu dilatari oleh tigal hal, yaitu perbaikan manajemen di internal organisasi, tingginya motivasi atlet dan pelatih yang profesional. “Yang paling signifikan tentu saja manajemen internal, karena hal itu lambat laun berdampak pada aspek-aspek lainnya,” papar Rido yang juga mahasiswa Teknik Elektro UMM ini. (han)


 sumber: umm.ac.id


Tidak ada komentar:

Posting Komentar